Berita terbaru mengenai PT Angkasa Pura II (Persero)
Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) sedang menjalani fase Survival Bisnis dalam menanggapi tantangan pandemi global COVID-19.
Fase Kelangsungan Hidup Bisnis itu sendiri adalah langkah pertama sebelum perusahaan menuju ke fase Pemulihan Bisnis, kemudian berlanjut ke fase Keberlanjutan Bisnis. Tiga fase ini adalah bagian dari strategi mitigasi risiko Manajemen Kelangsungan Bisnis yang didirikan oleh PT Angkasa Pura II.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa dalam fase Survival Bisnis tujuan perusahaan adalah perlindungan tenaga kerja, mengoptimalkan arus kas, dan menjaga kinerja keuangan.
"Kita dapat mencapai tujuan ini melalui berbagai penghematan finansial, yaitu mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi item pengeluaran, dan menghilangkan biaya non-produktif."
Muhammad Awaluddin mengatakan penghematan biaya operasional telah berjalan dengan menyesuaikan pola operasional bandara, seperti mengurangi penggunaan fasilitas non-prioritas karena frekuensi penerbangan di 19 bandara juga berkurang. Hingga Januari 2020, rata-rata penerbangan masih sekitar 2.169 penerbangan / hari, tetapi bulan ini (1-21 April) rata-rata penerbangan turun menjadi 650 penerbangan / hari.
Menyesuaikan pola operasional ini dapat menghemat biaya operasional hingga 25% hingga 30%.
"Menyesuaikan pola operasional selain menghemat biaya operasional 25-30% juga dapat mendukung aspek kesehatan pekerja karena kita dapat menerapkan konsep kerja dari rumah dan sistem daftar dan tim split serta proyek split," jelas Muhammad Awaluddin.
"Berbagai penghematan yang dilakukan hari ini kami sebut dengan Kepemimpinan Biaya, dan dapat mendukung kekuatan kas atau posisi kas perusahaan," Muhammad Awaluddin menambahkan.
Selain melakukan penghematan, PT Angkasa Pura II juga menjalankan sejumlah strategi dalam fase Survival Bisnis untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan memperluas portofolio bisnis untuk mengamankan pendapatan.
Hingga akhir tahun ini, pendapatan perusahaan diperkirakan akan mencapai sekitar 60% hingga 70% dari target awal sebesar Rp12,8 triliun.
"Pendapatan kami di tahun yang penuh tantangan ini diharapkan akan mencapai 60-70% dari target awal, yang ditetapkan sebelum pandemi global COVID-19. Jumlah penumpang pesawat saat ini menurun yang berdampak pada pendapatan penerbangan, namun kami akan meningkatkan pendapatan dari sektor lain seperti memaksimalkan pemanfaatan aset bermasalah seperti tanah kosong, serta dari komersial, ritel, dan sebagainya. "
"Kami berharap pendapatan dari manajemen kargo juga menjadi lebih baik. Hal lain, Perusahaan juga meninjau untuk mendiversifikasi portofolio anak perusahaan melalui kemitraan strategis," kata Muhammad Awaluddin.
Fase Kelangsungan Hidup Bisnis dilakukan oleh PT Angkasa Pura II selama penyebaran COVID-19 masih terjadi.
PT Angkasa Pura II tetap berkomitmen untuk menjaga konektivitas transportasi udara nasional dengan memprioritaskan aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan, serta berusaha menjaga kinerja keuangan perusahaan di tengah pandemi COVID-19.